Bukaan Lahan Kawasan Hutan PT SCM di Konawe Disebut Bagian dari Penyebab Banjir di Konut

Kendari49 Dilihat

KENDARI, KABARTERKINISULTRA.COM — Pengguna kendaraan motor maupun mobil hingga kini masih harus menggunakan jasa pincara untuk melewati Ruas Jalan Trans Sulawesi yang berada di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang masih tergenang banjir.

Diketahui, banjir yang melanda wilayah tersebut, terjadi sekitar pertengahan Bulan Maret 2025. Akibat kondisi ini, sejumlah pejabat daerah dan pejabat pusat turun langsung untuk mengecek.

Salah satu diantara pejabat dari pusat yang turun yakni, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Dapil Sultra, Ridwan Bae, pada Rabu 9 April 2025 kemarin.

Ridwan Bae, yang juga mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sultra mengatakan, bahwa salah satu penyebab banjir karena adanya bukaan lahan di kawasan hutan yang dilakukan perusahaan tambang dan perkebunan.

BACA JUGA :  Kasus Dugaan Suap Bupati Koltim ke Anggota DPRD Naik Penyelidikan, Kejari Kolaka Tekankan Ini

Olehnya itu, ia meminta Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka untuk mengambil langkah tegas terhadap perusahaan sawit dan perusahaan tambang.

“Saya minta Gubernur Sultra agar bertindak tegas terhadap penambang ataupun yang memiliki perkebunan, Agar mereka segera melakukan penanaman terhadap bukaan di kawasan hutan,” kata dia.

Selain itu, menurut Ridwan Bae, wacana pemerintah untuk membangun sebuah jembatan layang, bukan sebuah solusi instan. Mesti ada penyelesaian dari hulu ke hilir.

“Tetapi itu kalau kita bangun jembatan Brayle dan jembatan layang, banjir akan tetap terjadi, jika akar masalahnya tidak teratasi. Ini tidak bisa separuh-separuh penanganannya, harus secara menyeluruh,” tegas Ridwan Bae.

Ridwan kembali menjelaskan, banjir di Konut bukan semata-mata terjadi karena di daerah itu sendiri, namun Konawe jadi bagian dari penyumbang dampak.

BACA JUGA :  Nikmati Promo Menarik Yang Dihadirkan Hotel Raja Bintang Kendari

Sebab, meski intensitas hujan sedang rendah bahkan tidak turun sama sekali, air justru tak ada redahnya. Buktinya di Jalan Trans Sulawesi masih terjadi banjir.

Sehingga, ia tidak memungkiri, selain di Konut, Kabupaten Konawe andil besar dalam banjir di Konut.

“Walaupun tidak hujan airnya cukup kencang, berarti ada banjir kiriman, berarti penyebabnya bukan hanya dari Konut saja,” imbuhnya.

Saat ditanyakan apakah penyebabnya bukaan di kawasan hutan yang berada di IUP PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Kabupaten Konawe, ia juga membenarkan hal tersebut.

“Ada kaitannya (PT SCM di Konawe), makanya saya minta Gubernur bertindak tegas,” pungkasnya.

Editor: Anugerah

Komentar