Menyatukan Iman dan Nasionalisme, MUI Konsel Gelar Dzikir dan Doa Bersama

Konawe Selatan270 Dilihat

KONSEL, KABARTERKINISULTRA.COM – Semangat cinta tanah air berpadu dengan ketakwaan dalam sebuah acara penuh makna yang digelar di Gedung Islamic Center Andoolo, Selasa, 12 Agustus 2025. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) bersama Polres dan Pemerintah Kabupaten Konsel mengajak umat untuk memperkuat persatuan bangsa melalui Dzikir dan Doa Kebangsaan, menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah refleksi mendalam. Umat Islam diajak merenungi kembali esensi cinta Tanah Air (hubbul wathan) yang tertanam kuat dalam ajaran agama.

Ketua MUI Konsel, Wildan Habibi, menegaskan bahwa membela negara adalah bagian dari iman. “Dzikir dan doa ini adalah ikhtiar kita memohon perlindungan Allah SWT untuk bangsa Indonesia. Sementara pembagian seribu bendera Merah Putih adalah simbol nyata untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, yang sejalan dengan ajaran agama,” jelasnya.

BACA JUGA :  Dugaan Jual Beli Tanah di Kawasan Hutan Lindungdi Desa Amasara, Bupati dan DPRD Konsel Bakal Bentuk Pansus

Kegiatan ini juga menjadi momen penting dengan dikukuhkannya pengurus MUI di 16 kecamatan. Wildan Habibi berharap para pengurus yang baru dilantik dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan visi Konawe Selatan Sehat, Cerdas, dan Sejahtera. Kehadiran MUI diharapkan menjadi lentera penerang di tengah dinamika kehidupan masyarakat, menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun Konsel.

Bupati Konsel, yang diwakili oleh Asisten 1 Amran Aras, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif ini. Ia menekankan bahwa bendera Merah Putih adalah warisan suci dari perjuangan para pahlawan dan ulama.

BACA JUGA :  Diduga Belum Kantongi Izin Pengusahaan Air Tanah, PT KAP Terancam Kena Sanksi

“Kita harus terus menjaga dan menghormati kehormatan negara,” ujarnya. Dukungan pemerintah daerah untuk kegiatan positif semacam ini menunjukkan kolaborasi yang erat antara lembaga keagamaan dan pemerintahan dalam menumbuhkan semangat persatuan, terutama di kalangan generasi muda.

Kata Amran “Acara ini meninggalkan pesan kuat, memperingati kemerdekaan bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga memperkuat ikatan kebersamaan untuk masa depan bangsa,” pungkasnya.

Antusiasme masyarakat yang tergabung dalam ormas Islam terlihat memadati gedung Islamic Center. Momen itu menjadi bukti bahwa nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan bisa berjalan beriringan, menciptakan masyarakat yang harmonis, religius, dan berjiwa nasionalis.

 

Editor: Anugerah

Komentar