KENDARI, KABARTERKINISULTRA.COM – Jalan hauling PT Virtu Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) diblokade warga Desa Lalimbue Jaya, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (20/12/2023).
Aksi penutupan jalan hauling puluhan warga tersebut, ditenggerai karena kecewa dengan PT Satya Kurnia Sampara (SKS), perusahaan yang ditunjuk PT VDNI dan PT OSS untuk mengurus segala aktifitas pemuatan dan pembongkaran nikel di terminal khusus (Tersus) yang berlokasi di Desa Lalembue Jaya.
Mereka merasa, perusahan PT SKS tidak mendengar apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Padahal, permintaan warga, hanya sebatas penambahan kouta pekerja untuk bekerja di area jetty milik PT VDNI dan PT OSS.
Selain itu, warga meminta bagaimana perusahaan bongkar muat (PBM) yang tergabung di koperasi Lalonggombuno Konawe Bersatu (LKB) bisa diperdayakan. Sebab sebut dia, koperasi tersebut, murni milik masyarakat Desa Lalimbue Jaya.
Permintaan itu kemudian dinilainya sangat wajar dituntut oleh masyarakat. Pasalnya, warga disana telah memberikan ruang kepada PT VDNI dan PT OSS untuk menggunakan jalan usaha tani Desa Lalimbue Jaya, dalam peruntukkan jalan hauling.
Belum lagi, terkait dengan pembebasan lahan pembuatan tersus, yang nilai jualnya tidak dipasang tarif tinggi. Itu dilakukan warga, karena bentuk dukungannya atas keberadaan perusahaan, dengan harapan masyarakat dapat diberikan ruang penuh perihal pemberdayaan.
“Harapan kami bisa dibenahi karena kasihan juga kami ini warga Desa Lalimbue Jaya sebagai pintu masuk perusahaan,” ujar dia kepada awak media ini.
Terpisah, Humas PT VDNI dan PT OSS, Bahar mengatakan, penutupan jalan hauling sudah dinetralisasi. Pihaknya akan mempertemukan terlebih dahulu pihak PT SKS dan masyarakat setempat.
“PT SKS dan warga sudah ada pembicaraan tadi, sebentar akan ada pertemuan dengan ketua asosiasi dan pihak perusahaan. Pokoknya semua ini harus tuntas,” katanya.
Sementara Kepala Desa Lalimbue Jaya, Muksin, berharap PT SKS dapat menyahuti permintaan warganya. Kendati demikian, harapan itu bukan hanya sekedar janji semata, melainkan harus direalisasikan.
“Mudah-mudahan pertemuan sebentar ini bisa memberikan solusi atas permintaan warga desa, kami juga berterima kasih kepada perusahaan yang sudah mau memfasilitasi kita,” tambahnya.
Menyikapi permintaan warga, perwakilan PT SKS, Adam menuturkan bahwa untuk saat ini, belum ada keputusan. Kebijakan mengenai tuntutan warga, tergantung manajemen.
“Kita akan koordinasi dulu dengan pihak perusahaan,” singkat dia.
Editor: Anugerah
Komentar