Diduga Bupati Kolut Terlibat Korupsi Pembangunan Bandara, Ampuh Sultra Desak KPK RI Melakukan Supervisi

Kendari199 Dilihat

KENDARI, KABARTERKINISULTRA.COM – Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk melakukan supervisi terhadap kasus korupsi pembangunan bandara Kolaka Utara Tahun Anggaran 2020-2021. Desakan tersebut disampaikan oleh Ampuh Sultra di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menggelar aksi demontrasi, Selasa, (12/8/25).

Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo mengatakan, permintaan supervisi kasus korupsi pembangunan bandara Kolaka Utara yang di sampaikan oleh pihaknya kepada KPK RI merupakan hasil kajian internal.

Sebab menurutnya, ada ketidakadilan dalam penanganan kasus tersebut oleh Kejari Kolaka, dimana Bupati Kolaka Utara selaku penanggungjawab anggaran tidak dilibatkan dalam kasus korupsi tersebut.

Padahal kata dia, peran Bupati Kolaka seharusnya sangat jelas baik dalam melibatkan keluarganya sebagai kontraktor maupun saat melakukan pinjaman dana sejumlah Rp. 100 miliar ke Bank Sultra.

BACA JUGA :  Bupati Diduga Terlibat, Ampuh Sultra Desak KPK RI Supervisi Kasus Korupsi Pembangunan Bandara Kolut

“Ini yang buat kami skeptis, Bupati Kolaka Utara ini sangat aktif dalam proses pembangunan bandara, namun untuk konsekuensi hukum seolah-olah bupati Kolaka Utara tidak tau apa-apa”. Ucap Hendro kepada media ini, Selasa (12/8/25).

Oleh sebab itu, pihaknya meminta dengan tegas agar kasus korupsi pembangunan bandara kolaka utara segera disupervisi oleh KPK RI guna mewujudkan proses hukum yang adil dan transparan terhadap penanganan kasus tersebut.

“Kami yakin dan percaya, jika KPK RI yang menangani kasus korupsi pembangunan bandara Kolaka Utara, pasti akan tuntas penanganannya, terutama soal keterlibatan Bupati Kolaka Utara dalam kasus tersebut”. Terangnya.

BACA JUGA :  RDP Bersama DPRD Sultra, Penimbun BBM di Lalonggasmeeto Mengakui Memulai Usaha Ilegalnya Sejak 2018 

Hal senada juga di ucapkan oleh Tomi Dermawan selaku koordinator aksi di depan gedung KPK RI mengatakan bahwa kasus korupsi pembangunan bandara ini terasa pincang jika Bupati Kolaka Utara lolos dari jerat hukum.

Sebab bisa di analogikan dengan kasus yang baru diungkap oleh KPK RI, yang dimana Bupati Kolaka Timur terlibat dalam kasus korupsi pembangunan RSUD Kolaka Timur.

“Kasusnya hampir sama, hanya beda item proyeknya. Tapi modus operandinya sama yaitu sama-sama minta tambahan anggaran”. Pungkasnya.

Pihaknya menegaskan akan terus mengawal kasus korupsi proyek pembangunan bandara Kolaka Utara sampai tuntas.

“Bupati Kolaka Utara harus segera di periksa, kami akan kawal itu sampai tuntas” Tutupnya.

 

Editor: Anugerah

Komentar