Ribuan Masyarakat Lingkar Tambang Geruduk Kantor PT WIN, Minta Kembali Beraktivitas

Konawe Selatan17 Dilihat

KONSEL, KABARTERKINISULTRA.COM –
Ribuan massa aksi yang tergabung dalam masyarakat lingkar tambang menggelar demonstrasi di depan Kantor PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (27/8/2025).

Demonstrasi tersebut berlangsung damai, dengan membawa sejumlah tuntutan, salah satunya meminta PT WIN kembali melaksanakan aktivitas penambangan, yang sempat dihentikan lantaran adanya protes dari masyarakat.

Terlihat juga para demonstran membawa spanduk bertuliskan berbagai seruan mendukung dan meminta perusahaan tambang nikel ink untuk beraktivitas kembali.

Suasana relatif terkendali, meski beberapa massa aksi sempat berorasi keras untuk menekankan pentingnya pemulihan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Masyarakat Lingkar Tambang, Agustinus mengatakan aksi ini digelar sebagai respons atas berhentinya aktivitas penambangan perusahaan.

“Kami tidak menilai sekadar soal keuntungan, tetapi bagaimana nasib keluarga-keluarga dan masyarakat di enam desa lingkar tambang yang selama ini menggantungkan hidup dari aktivitas tambang. Kami menuntut kembalinya operasional perusahaan,” tekan dia.

Selanjutnya, demo besar-besaran ini juga sebagai bentuk penolakan sepihak dari masyarakat yang menolak aktivitas PT WIN di Desa Torobulu, dan lima desa lainnya.

Dia bilang, penolakan terhadap aktivitas perusahaan, diinisiasi hanya segelintir masyarakat, bahkan yang jadi otak dibalik penolakan tersebut, warga yang pernah bekerjasama dengan PT WIN untuk dikerjakan lahan miliknya.

Namun, giliran PT WIN ekspansi ke lahan masyarakat lainnya untuk kemudian di kerjakan lahannya, justru mendapat penolakan, dengan alasan menyebabkan pencemaran lingkungan, dan sebagainya.

“Ini yang menolak, dulu lahannya pernah di kerja PT WIN, tapi anehnya dulu tidak ada riak-riak, nanti sekarang ini dia justru teriak menolak,” tegasnya.

BACA JUGA :  Komitmen PT Hoffman Patuhi Perizinan dan Beri Manfaat Nyata Pembangunan Daerah

Dia akui, selama PT WIN beraktivitas di Desa Torobulu dan lima desa lainnya, dampaknya begitu terasa, perekonomian meningkat, lapangan pekerjaan tersedia, dan yang paling penting bagaimana peran perusahaan ikut berkontribusi dalam pembangunan di wilayah lingkar tambang.

“Kami hanya menuntut perusahaan bisa kembali beraktivitas. Jika ada diluar sana yang mengatasnamakan masyarakat itu tidak benar, kami masyarakat disini, dan kami yang tahu bagaimana kehadiran perusahaan yang begitu bermanfaat dan berkontribusi akan hidup masyarakat disini,” imbuhnya.

Kaisar, demonstran lainnya mengatakan, lahan yang dikerjakan PT WIN adalah lahan miliknya, yang sudah disepakati bersama.

“Tidak ada yang boleh larang lahan ku dikerjakan PT WIN, kami butuh makan, menyekolahkan anak-anak kami. Jadi disini kami datang dengan harapan PT WIN segera beraktivitas kembali,” pintahnya.

Hal yang sama disampaikan Suniati, bahwa kehadiran PT PT WIN membawa banyak dampak positif diantaranya perekrutan tenaga kerja, dan peningkatan daya beli masyarakat.

“Kalau dulu biasanya hanya satu liter beras kami beli, sekarang alhamdulillah dengan hadirnya perusahaan daya beli masyarakat meningkat,” tuturnya.

Menanggapi tuntutan ribuan masyarakat lingkar tambang, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT WIN Nur Iman menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat yang menginginkan perusahaan kembali beraktivitas.

Namun terkait permintaan masyarakat, tentu perusahaan tidak serta merta mengindahkan tuntutan, melainkan akan terlebih dahulu berkoordinasi di lintas sektoral. Ini dilakukan, agar kedepannya tidak ada lagi kendala.

Ia melanjutkan, penghentian sebelumnya dilakukan lantaran adanya protes dari masyarakat, ihwal aktivitas penambangan PT WIN di lokasi masyarakat. Tetapi, yang mesti digaris bawahi aktivitas di lahan warga ini lebih pada untuk meratakan lahan warga tersebut.

BACA JUGA :  Mayoritas Masyarakat Desa Torobulu Tak Persoalkan Penambangan PT WIN, Justru Bawa Manfaat Positif

Penataan lahan itu juga berdasarkan kesepakatan kedua bela pihak, pemilik lahan dan perusahaan. Kerjasama ini pun dilatarbelangi dengan penandatanganan perjanjian kerjasama atau Memorandum Of Understanding (MoU).

“Historinya itu, diawali saat pihak sekolah minta ke perusahaan untuk bagaimana meratakan tebing di belakang sekolah, saat berjalan itu tiba-tiba ada gejolak dari organisasi diluar. Begitupula lahan warga yang perusahaan kerjakan, itu di protes sebagaian kecil masyarakat yang bukan pemilik lahan, makanya kami hentikan aktivitas,” katanya.

Namun dengan adanya tuntutan besar-besaran dari masyarakat, tentu PT WIN akan mempertimbangkan kembali untuk beraktivitas. Sebab, perusahaan tak ingin selalu menjadi korban framing diluar sana, yang selalu memojokkan perusahaan.

“Padahal kami disini juga membantu masyarakat yang ingin tebing dibelakang rumahnya digusur, katanya supaya lebih luas pekarangan rumahnya, dan bisa dimanfaatkan untuk membangun rumah,” jelas Nur Iman.

Perihal kontribusi perusahaan ke daerah lingkar tambang, Nur Iman menyampaikan selama ini perusahaan terus memberikan apa yang menjadi permintaan masyarakat.

Bahkan kata dia, PT WIN selalu memberi ruang bagi masyarakat yang tidak bekerja di perusahaan, untuk membuat suatu usaha bisnis yang nantinya di modali oleh perusahaan.

“CSR kami bukan hanya pada bantuan sembako, tapi juga menyasar bantuan pembuatan drainase, dan macam lainnya. Terbaru, kelompok masyarakat ajukan pembuatan karamba ikan, dan itu sudah kami fasilitas. Dengan adanya karamba, ini juga, menepis isu dugaan pencemaran lingkungan, buktinya ikan-ikan disana tidak mati,” tukasnya.

Editor: Anugerah

Komentar