KONAWE SELATAN, KABARTERKINISULTRA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) secara resmi meluncurkan program edukasi dan penjualan pupuk non-subsidi, berkolaborasi dengan CV. Agro Berkah Prima. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan di daerah.
Peluncuran program ini berlangsung di Desa Wunduwatu, Kecamatan Andoolo, pada Rabu, 4 Juni 2025. Acara ini menandai komitmen Pemkab Konsel dalam mendukung program nasional Asta Cita, khususnya cita keempat, yaitu mewujudkan kedaulatan pangan atau swasembada pangan.
Andi Rahmat, Distributor pupuk non-subsidi dari CV. Agro Berkah Prima, menyampaikan optimisme perusahaannya terkait program tersebut.
“Kegiatan launching oleh CV. Agro Berkah Prima di Desa Wunduwatu ini semoga menjadi bagian dari gerakan besar kita menuju kemandirian dan swasembada pangan dalam mewujudkan Konawe Selatan Sehat Cerdas Sejahtera (SETARA),” ujar Andi Rahmat.
Lebih lanjut, Andi Rahmat menjelaskan bahwa penjualan pupuk non-subsidi ini akan menyediakan berbagai macam jenis pupuk yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman yang ada di Konawe Selatan.
“Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk untuk berbagai komoditas, termasuk hortikultura dan perkebunan, yang selama ini kurang terjangkau oleh pupuk bersubsidi,” harapnya.
Kabupaten Konawe Selatan dikenal memiliki potensi pertanian, hortikultura, dan perkebunan yang besar, dengan sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup pada sektor ini. Luas wilayah daratan Konawe Selatan mencapai 451.420 hektar, di mana sektor pertanian mencakup penggunaan lahan yang signifikan, termasuk 20.494 hektar lahan sawah, 2.901 hektar lahan hortikultura, dan 78.000 hektar lahan perkebunan dengan komoditas utama seperti kelapa sawit, kelapa dalam, kopi, mete, dan kakao.
Ketersediaan sarana produksi, termasuk pupuk, menjadi faktor krusial dalam produktivitas pertanian. Meskipun alokasi pupuk subsidi pemerintah telah terpenuhi, penggunaannya masih terbatas pada komoditas tanaman pangan tertentu, khususnya padi sawah, melalui pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Hal itu, menyisakan kebutuhan besar akan pupuk bagi sektor hortikultura dan perkebunan, yang sangat membutuhkan suplai pupuk pada fase vegetatif dan generatif tanaman
Irham Kalengo mengatakan bahwa peluncuran ini merupakan langkah yang sangat strategis. “Peluncuran program edukasi dan penjualan pupuk non-subsidi ini merupakan langkah yang sangat strategis dalam menjaga kesinambungan produktivitas petani dan pekebun kita di Konawe Selatan,” ucap mantan Ketua DPRD Konsel itu.
Irham Kalengo menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan untuk periode 2025-2030 dalam mendukung program nasional Asta Cita.
“Swasembada pangan bukan hanya soal ketahanan, tetapi kemandirian dan keberlanjutan sistem pertanian lokal yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat tanpa tergantung sepenuhnya pada impor dan bantuan,” tegas Bupati Irham Kalengo.
Melalui program ini, Pemkab berharap dapat mencapai beberapa tujuan utama, yaitu peningkatan pemahaman petani terhadap penggunaan pupuk non-subsidi secara tepat dan efisien, serta kemudahan akses petani terhadap pupuk non-subsidi melalui jalur distribusi yang transparan dan terpantau.
Bupati Irham Kalengo juga meminta agar kolaborasi aktif antara pemerintah, penyuluh, swasta, dan petani dalam mendukung pertanian yang produktif dan berkelanjutan terus digalakkan.
“Saya mengajak seluruh jajaran dan stakeholder untuk saling mendukung dan bekerja bersama, mengawal program ini yang betul-betul memberikan manfaat nyata bagi para petani kita,” ajak Bupati Irham.
Kegiatan dihadiri juga oleh, Wakil Bupati Konsel, Wakil Ketua ll DPRD Konsel, Sekda Konsel, Kapolres Konsel, Kajari, Dandim 1417 Haluoleo, Direktur CV. Agro Berkah Prima Ita Puspitawati, Pimpinan opd terkait, Camat Andoolo, Camat Andoolo Barat dan Kepala desa , Kepala BPP serta Penyuluh Pertanian, Ketua Kelompok Tani dan Anggota.
Editor: Anugerah
Komentar